ESP Sukses Gelar Kompetisi Nasional Microeconomic Competition

[Unpad.ac.id, 24/10] Microeconomic Competition yang digelar mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) FE Unpad berlangsung meriah. Sebanyak 69 orang peserta yang terdiri dalam 23 tim berkompetisi untuk menjadi juara. Tim-tim tersebut berasal dari 8 universitas dan sekolah tinggi seperti Unpad, Universitas Indonesia (UI), Universitas Pasundan (Unpas), Universitas Bakrie, STIE-Indonesia Bank School (IBS), STKIP Bogor, Universitas Brawijaya (Unibraw), dan Universitas Airlangga (Unair).

Tim Universitas Indonesia 1 yang meraih gelar juara pada Microeconomic Competition yang digelar ESP Unpad (Foto: Lydia OA)

“Kompetisi ini terbagi dalam tiga tahap, yaitu tes tulis atau pengerjaan soal pilihan ganda mengenai Ilmu Ekonomi Mikro, tahap berikutnya cerdas cermat I dan cerdas cermat II, dan terakhir pada final, diadakan final quick analysis atau berpikir cepat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi terkini,” tutur Ketua Pelaksana, Surya Dinata, saat ditemui disela-sela acara Microeconomic Competition di Ruang Multimedia B1 FE Unpad, Jln Dipati Ukur No. 35 Bandung, Sabtu (23/09).

Selain itu, tambah Surya, diadakan pulaessay competition. Peserta mengirimkan essay via e-mail sejak Oktober lalu, dan telah diseleksi 30 tim yang kemudian didapatkan 3 tim dengan essay terbaik. Tiga tim tersebut telah melakukan presentasi di hadapan para juri, yaitu tim dari Unibraw Malang, UI Jakarta, dan Bakrie Jakarta.

Ketika ditanya mengapa mengambil microeconomic sebagai tema kompetisi, Surya mengatakan bahwa banyak mahasiswa IESP yang cenderung takut dengan subyek atau mata kuliah tersebut. Karena selain menghitung, mahasiswa juga dituntut untuk melakukan analisa.

“Mata kuliah ini menjadi subyek yang agak ditakuti mahasiswa. Kita mencoba membuat microeconomic menjadi sesuatu yang fun. Harapan nantinya yang didapat dari peserta dan panitia adalag suatu incharge dalam bidang ini. Untuk juga memacu atau memotivasi rekan-rekan lainnya untuk jangan takut dengan subyek ini,” lengkap Surya.

Surya juga mengatakan bahwa kompetisi ini merupakan gebrakan baru di bidang akademik, dimana sesuatu yang dianggap sulit, bisa menjadi mudah dan seru jika dikemas berbeda. Disamping itu, Surya juga mengatakan bahwa IESP juga mempunyai misi, yaitu menjalin hubungan sesama fakultas ekonomi di Indonesia, khususnya menjelang National Debate Competition yang juga diadakan IESP pada 2011 mendatang.

Maju ke babak final, dalam babak quick analysis adalah satu tim dari Universitas Indonesia dan 2 Tim dari Universitas Bakrie. Dengan dipandu seorang pembaca soal, setiap tim berebut untuk dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Keseluruhan soal dengan pilihan ganda tersebut dibawakan dengan bahasa pengantar bahasa inggris dan diakhiri dengan additional question yang diberikan para juri.

Juri dalam kompetisi ini berasal dari staf pengajar FE Unpad, Ahmad Komarulzaman dan staf pengajar dari FE Unair Surabaya, Dr. Rudi Purwano. Di akhir sesi quick analysis, setiap tim diberi kesempatan menjawab soal beserta contohnya, yang menjadi penilaian tertinggi pada kompetisi ini. Keluar sebagai juara, tim UI 1 dengan skor 172.5, juara kedua diraih Tim Bakrie 11 dengan skor 90, dan juara ketiga diraih Tim Bakrie 4 dengan skor 67,5.

Tim UI 1 yang terdiri dari Agustina, Dandy Rafitrandi, dan Suhaimi Ibnu Hajar menyabet dua juara sekaligus, mahasiswa semester 5 Ilmu Ekonomi UI ini juga meraih juara dalam essay competition berjudul Industri Kreatif Untuk Meningkatkan PDB Indonesia.

“Dewasa ini, dunia telah memasuki era kreatif dan inovasi sebagai penggerak dan pendongkrak perekonomian. Bisa kita lihat sejumlah negara maju yang industri keratifnya telah menyumbang PDB nasional mencapai 7,9 % dengan pertumbuhan rata-rata 9% per tahun. Namun berbeda dengan di Indonesia, Industri kreatif belum sepenuhnya dimaksimalkan,” kata Agustina ditemui setelah timnya menerima hadiah berupa laptop dan uang tunai sebesar Rp 1.500.000,-

Dandy Rafitrandi yang juga anggota tim UI 1 mengatakan bahwa kompetisi seperti ini sangat menarik dan dapat menyatukan mahasiswa ekonomi dari berbagai Universitas.

“Kegiatan seperti ini perlu diadakan secara terus menerus, selain mempererat hubungan antar universitas, dapat melatih diri para peserta dalam berinteraksi dan berkomunikasi,” tutup Dandy. (eh)*